Berbeda menentukan awal puasa sudah menjadi hal yang sering
dibicarakan banyak orang disaat menjelang bulan suci Ramadhan. Perbedaan ini
sudah dari dulu menghiasi ruang lingkup manusia.
Perbedaan menjadi sesuatu momok yang sangat menakutkan apabila
perbedaan banyak menimbulkan sesuatu yang berdampak negatif dan cenderung
merugikan manusia. Tapi perbedaan itu sah-sah saja karena itu adalah sebuah
ciri khas dari mahluk ciptaan tuhan yang berakal. Di dunia ini banyak sesuatu
yang berbeda secara kasap mata, tetapi dari semua perbedaan yang ada di dunia ini
mempunyai sebuah unsur yang sama yaitu sama-sama mahluk ciptaan Tuhan.
Sekarang, perbedaan dalam setiap muslimin menjadi sesuatu yang
menarik untuk dibahas, apalagi sekarang dibulan suci ramadhan, banyak kaum
muslimin berbeda dalam menentukan hari awal pertama puasa. Seperti contoh di
Indonesia, ada beberapa golongan kaum muslimin Indonesia yang berbeda dalam
menentukan hari pertama puasa.
Dalam hal menentukan sesuatu itu memang inginnya kita sama. Akan
tetapi mau-tidak mau kita akan menemukan perbedaan dalam menentukan sesuatu
itu. Ini semua adalah anugerah Tuhan. Pada intinya kita jangan melihat dari
perbedaan itu tapi lihatlah dari kesamaannya. Kita berbeda dalam menentukan
hari pertama puasa tetapi apakah kita berbeda dalam hal bertauhid, dalam hal
iman kepada nabi dan kepada rukun iman dan yang lain sebagainya. Tentu jelas
tidak, kita lebih benyak kesamaannya dibanding perbedaannya.
Kesamaan yang dibeda-bedakan terkadang timbul dari perasaan yang
lain. Pada intinya mereka juga sudah tahu bahwa mereka itu sama, hanya saja
apabila dipengaruhi oleh faktor atau unsur yang lain yang mereka menginginkan
dalam garis perbedaan itu sehingga mereka tetap bertahan dalam ranah perbedaan.
Boleh saja berbeda dalam menentukan hari pertama puasa, asalkan
tetap dalam persatuan yang kokoh sesama
kaum muslimin. Perbedaan jangan sampai meruntuhkan genggaman kaum muslimin.
Perbedaan jangan sampai membawa kita pada kehancuran. Karena apabila sampai
kita terpecah belah, musuh-musuh islam di luar sana akan sangat bahagia
mendengar kabar perpecahan kaum muslimin.
Agar perbedaan itu tidak merusak kedalam batang kaum muslimin,
hendaknya umat muslim mempunyai beberapa sikap pada diri dalam menanggapi
perbedaan. Ada beberapa sikap yang menurut saya harus dimiliki oleh kaum
muslimin yaitu berpengetahuan yang luas, kesabaran yang teguh, dan sikap
toleransi yang tinggi.
Dengan berpengetahuan yang luas seseorang tidak akan cepat menjastifikasi
pendapat orang lain. Orang yang berpengetahuan luas akan lebih mengetahui
pmakna dari perbedaan, mereka tidak mempunyai pemikiran yang sempit. Dengan
seseorang memiliki pengetahuan yang luas kita akan tetap kokoh dalam persatuan
ketika menghadapi perbedaan.
Dengan keteguhan kesabaran, seseorang akan tetap kokoh dalam
persatuan dalam menghadapi perbedeaan. Disaat mereka mendapatkan sesuatu hal
yang berlainan dengan pendapatnya, mereka akan lebih bisa menerima perbedaan
tanpa mereka harus memaksakan pendapat mereka untuk dijalankan.
Dan yang ketiga dengan sikap toleransi yang tinggi, seseorang akan
lebih menghargai pendapat orang lain yang mereka juga pada intinya berhak
mengemukakan pendapat selama mereka tidak keluar dari jalur yang telah ada. Bila
memang keluar dari jalur yang ada maka kita harus meluruskan pendapat mereka.
Ini hanya beberapa contoh sikap yang harus dimiliki seseorang dari
sekian banyaknya sikap yang harus dimiliki. Kita berharap semoga walaupun
beberapa kali ini kita berbeda dalam menentukan awal puasa tapi teteap kita
kokoh daalam persatuan.
Menurut teman saya ada yang
mengatakan bahwa bukannya banyak perbedaan di dunia ini akan tetapi banyak
kesamaan yang di beda-bedakan,.
ADS HERE !!!